Friday, September 7, 2018

PENGEMBANGAN KURIKULUM



PENGEMBANGAN KURIKULUM
oleh Semata Wayang

1.      Pengertian Pengembangan dan Kurikulum
Kajian tentang definisi pengembangan kurikulum dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu pengembangan dan kurikulum. Pengembangan berasal dari kata kembang yang artinya besar, luas dan banyak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 538 bahwa pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Menurut Undang-Undang No 18 tahun 2002 bahwa pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru. Maka dari itu, pengembangan merupakan suatu proses untuk menjadikan sesuatu menjadi lebih maju, lebih luas dan menjadi sempurna. Pengertian pengembangan menunjukkan kepada suatu kegiatan yang menghasilkan suatu cara yang baru, dimana selama kegiatan tersebut, penilaian dan penyempurnaan terhadap cara tersebut terus dilakukan.
Pengembangan berlaku juga bagi kurikulum pendidikan karena pengembangan kurikulum juga terkait penyusunan kurikulum itu sendiri dan pelaksanaannya pada satuan pendidikan disertai dengan evaluasi dengan intensif. Kurikulum menurut UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pada hakikatnya pengembangan kurikulum merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga pendidikan.
2.      Pengertian Pengembangan Kurikulum Menurut Beberapa Ahli
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang kurikulum, pasal 30 ayat 1 bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntunan dan tantangan perkembangan masyarakat. Pengembangan kurikulum ialah mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh positif yang datangnya dari luar ataupun dari dalam dengan harapan agar peserta didik mampu untuk menghadapi masa depannya atau adanya perubahan/merevisi atau peralihan total dari suatu kurikulum ke kurikulum lain. Adapun defenisi pengembangan kurikulum menurut beberapa ahli yaitu:
1.      Menurut Oliva (1992) pengembangan kurikulum memiliki makna yang lebih komprehensif yaitu mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2.      Menurut Burhan Nurgiyantoro (2008) pengembangan kurikulum menunjuk pada kegiatan menghasilkan kurikulum. Kegiatan pengembangan kurikulum terdiri dari kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan.
3.      Menurut Suparlan (2011) pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
4.      Menurut Murrary Print (1993), pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan, membangun, menerapkan, dan mengevaluasi peluang pembelajaran diharapkan menghasilkan perubahan dalam belajar.
5.      Menurut Mulyani (1988) pengembangan kurikulum merupakan suatu proses perencanaan, menetapkan berbagai kebutuhan, mengadakan idetifikasi tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran, menyusun persiapan pembelajaran, memenuhi segala persyaratan kebudayaan, social dan pribadi yang dilayani oleh kurikulum.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum adalah suatu proses untuk membuat keputusan tentang tujuan, tentang bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar-mengajar dan apakah tujuan dan sarana tersebut efektif. Hendaknya pengembangan kurikulum harus bersifat adaptif, antisipatif dan aplikatif.
3.      Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum harus bersumber dari kehidupan anak maupun orang dewasa serta pekerjaan orang dewasa, karena sekolah mempersiapkan anak bagi kehidupan. Sumber lain pengembangan kurikulum yaitu berdasarkan penentuan kurikulum kepada pengalaman-pengalaman penyusunan kurikulum yang lalu, serta berdasarkan pada kekuasaan sosial-politik. Seperti yang dikemukan oleh Sukanto dan Salim, langkah-langkah pengembangan kurikulum secara makro yaitu sebagai berikut :
1.      Pengaruh faktor-faktor yang mendorong pembaharuan kurikulum.
  1. Tujuan (objectivitas tertentu) yang permulaannya didorong oleh pengaruh faktor sejarah, sosiologis, falsafah, psikologis dan ilmu pengetahuan.
  2. Hasil-hasil penemuan research dalam interaksi belajar mengajar.
  3. Tekanan-tekanan baik yang berasal dari kelompok penekan maupun pengujian-pengujian eksternal.
  4. Inisiasi pengembangan. Proses pengambilan keputusan baik di dalam maupun di luar sistem pendidikan mengenai satu pengembangan atau inovasi kurikulum tertentu hendak dilaksanakan.
  5. Inovasi kurikulum baru.
  6. Penentuan tujuan-tujuan kurikulum.
  7. Produksi materials dan penciptaan metode-metode belajar yang sesuai.
  8. Pelaksanaan percobaan-percobaan terbatas pada sekolah-sekolah.
  9. Evaluasi dan revisi materials dan metode.
  10. Penyebaran yang tak terbatas materials dan metode yang sudah direvisi.
  11. Difusi (penyebaran) pengetahuan dan pengertian tentang pengembangan kurikulum di luar lembaga-lembaga pengembangan kurikulum. Hasil-hasil percobaan kurikulum disebarluaskan di sekolah-sekolah dan masyarakat umum melalui penanaman pengertian sehingga mereka akan responsif terhadap pembaharuan yang hendak dilaksanakan.
  12. Implementasi kurikulum yang telah dikembangkan di sekolah-sekolah. Sekolah-sekolah dan masyarakat umumnya responsif kurikulum baru segera diterapkan di sekolah-sekolah.
  13. Evaluasi kurikulum. Pada pengembangan kurikulum mengadakan penialaian terhadap kurikulum yang telah dilaksanakan dengan mendapatkan umpan balik dari para guru, murid dan sebagainya. Hasil evaluasi dimanfaatkan untuk mengadakan revisi yang perlu atau perubahan total kurikulum menjadi suatu kurikulum yang baru lagi.
Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum meliputi empat langkah, yaitu merumuskan tujuan pembelajaran (instructional objective), menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar (selection of learning experiences), mengorganisasi pengalaman-pegalaman belajar (organization of learning experiences), dan mengevaluasi (evaluating). Pengembangan kurikulum pada dasarnya berkisar pada hal-hal yang berkenaan dengan hal-hal berikut yaitu perkembangan IPTEK yang melaju terlalu cepat, pendidikan merupakan proses transisi dan manusia dalam keadaan terbatas kemampuannya untuk menerima, menyampaikan dan mengolah informasi.
Atas dasar inilah, maka diperlukan suatu proses pengembangan kurikulum yang penyelesaiannya dapat ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain pendekatan atas dasar keperluan pribadi. Selama kegiatan itu dilaksanakan dengan maksud mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan yang akhirnya alat atau cara tersebut dipandang cukup bagus untuk digunakan seterusnya maka berakhirlah kegiatan pengembangan. Pengembangan kurikulum dilakukan atas sejumlah komponen pada pendidikan, diantaranya pada pembelajaran yang merupakan implementasi dari kurikulum. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan kurikulum, maka diharapkan adanya perubahan pada guru dan siswa, serta komponen lainnya menjadi lebih baik.

Sumber :
Nurgiyantoro, Burhan. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, Sebuah Pengantar Teoritis dan Pelaksanaan. Yogyakarta : BPFE.
Olive, F Peter. 1992. Developing Curriculum. New York : HerperCollins.
Print, Murray. 1993. Curriculum Development and Design diterbitkan oleh A&U Academic.
Pusat Bahasa Depdiknas RI. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Sukanto dan Salim. Pengembangan Kurikulum (untuk kalangan sendiri).
Sumantri, Mulyani. 1988. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : P2LPTK.
Suparlan. 2011. Pengembangan Kurikulun dan Materi Pembelajaran. Yogyakarta : Bumi Aksara.
yudiruswandi.blogspot.co.id

find me on :
Wattpad id : sematawayang94

No comments:

Post a Comment

Semata Wayang

SISTEM PEMBELAJARAN

SISTEM PEMBELAJARAN A.     Pengertian dan Kegunaan Sistem Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan...