Saturday, January 12, 2019

MAKALAH PEMBELAJARAN IPS SD


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Secara sederhana istilah pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang saling terkait dalam proses belajar mengajar dan efektivitasnya dapat tercapai dengan memanfaatkan sumber pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diajarankan dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu atau fusi. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia peserta didik SD yang masih pada taraf berfikir abstrak.
Pengembangan pendidikan IPS tidak hanya diarahkan pada pengembangan kompetensi yang berkaitan dengan aspek intelektual saja. Keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya merupakan aspek yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik yang kelak akan menjadi warga negara dewasa dan berpartisipasi aktif di era global. Oleh karena itu, guru harus memahami model-model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran IPS serta mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran IPS dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran IPS juga harus menggunakan sumber yang relevan serta media pembelajaran agar dapat menambah pengetahuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu, proses pembelajaran IPS di sekolah dasar mulai dari sumber, model-model pembelajaran, perencanaan hingga pelaksanaan pembelajaran akan dibahas dalam makalah ini.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :
1.      Bagaimana rasional mempelajari IPS?
2.      Apa yang termasuk sumber-sumber pembelajaran IPS?
3.      Bagaimana bentuk-bentuk model pembelajaran IPS di SD?
4.      Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS di SD?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui tentang rasional mempelajari IPS.
2.      Untuk mengetahui tentang sumber-sumber pembelajaran IPS.
3.      Untuk mengetahui tentang bentuk-bentuk model pembelajaran IPS di SD.
4.      Untuk mengetahui tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS di SD.


 BAB II
PEMBAHASAN

Pembelajaran IPS (social studies) sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena peserta didik yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, peserta didik SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam hal ini, IPS berperan sebagai pendorong untuk saling pengertian dan persaudaraan antar umat manusia, selain itu juga memusatkan perhatiannya pada hubungan antar manusia dan pemahaman sosial. Dengan demikian, IPS dapat membangkitkan kesadaran bahwa kita akan berhadapan dengan kehidupan yang penuh tantangan atau dengan kata lain IPS mendorong kepekaan peserta didik terhadap hidup dan kehidupan sosial. Jadi rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah menurut Ariesta (2016) adalah agar peserta didik dapat:
1.      Mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna.
2.      Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab.
3.      Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.

3
Melalui pengajaran pengetahuan sosial, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif. Untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan berat, karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itulah, Ilmu Pengetahuan Sosial dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Menurut Winataputra (2008) ada 3 sumber pembelajaran IPS yaitu :
1.        Media sebagai sumber pembelajaran
Media sebagai sumber pembelajaran erat kaitannya dengan peran guru sebagai mediator dan fasilitator. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran karena media merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian, media merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Memilih dan menggunakan media harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi dan yang lebih utama dapat memperlancar pencapaian tujuan serta menarik minat peserta didik.
2.        Kelas sebagai sumber belajar
Kelas sebagai sumber pembelajaran tidak terbatas pada pemeliharaan dan penciptaan suasana belajar yang efektif, melainkan juga dapat dijadikan sebagai tempat pameran hasil karya peserta didik. Kelas yang memiliki pajangan atau pameran hasil karya peserta didik dapat menjadi tempat yang menarik dan dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Peserta didik belajar melalui kegiatan mendengar, melihat, meraba, mencium dan berbuat. Hasil karya peserta didik yang baik akan mendorong  mereka untuk menggunakan panca indera penglihatannya untuk belajar dengan membaca dan memanfaatkan hasil karya tersebut.
3.        Lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan sebagai sumber pembelajaran menuntut kreativitas guru untuk memanfaatkannya dan mengeliminasi kebiasaan mengajar yang rutinitas dan monoton. Terdapat empat jenis sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dari lingkungan yaitu: masyarakat, lingkungan fisik, bahan sisa atau limbah serta peristiwa alam dan sosial. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran mendorong peserta didik untuk berpikir logis dan sistematis, karena dari lingkungan muncul berbagai fenomena yang menarik dan menantang bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki keterampilan di dalam kelas dan atau membawa siswa ke luar kelas.
Menurut Susilowaty (2013) terdapat beberapa model pembelajaran untuk mengatasi masalah pembelajaran IPS. Beberapa dari sejumlah pendekatan yang menjadi rujukan secara parsial terliput dalam kerangka teknis model pilihan berikut antara lain: 
1.        Model inkuiri
Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan kepada pengembangan kemampuan peserta didik dalam berpikir reflektif kritis dan kreatif. Pengembangan strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandang sangat sesuai dengan karakteristik materi pendidikan pengetahuan sosial yang bertujuan mengembangkan tanggungjawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagai anggota masyarakat dan warganegara.
2.        Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique)
VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pancapaian pendidikan nilai. VCT berfungsi untuk : a) mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai; b) membina kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun yang negatif untuk kemudian dibina kearah peningkatan atau pembetulannya; c) menanamkan suatu nilai kepada peserta didik melalui cara yang rasional dan diterima mereka sebagai milik pribadinya.
3.        Model bermain peta
Keterampilan menggunakan dan menafsirkan peta dan globe merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran pengetahuan sosial. Peta dan globe memberikan manfaat, yaitu: a) siswa dapat memperoleh gambaran mengenai bentuk, besar, batas-batas suatu daerah; b) memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai istilah-istilah geografi; c) memahami peta dan globe. Dalam memahami peta dan globe diperlukan beberapa syarat yaitu : (a) arah, (b) skala,; (c) lambang-lambang,; (d) warna.
4.        Pendekatan ITM (Ilmu Teknologi dan Masyarakat)
Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat) atau juga disebut STS (Science-Technology-Society) muncul menjadi sebuah pilihan jawaban atas kritik terhadap pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang bersifat tradisional. ITM dikembangkan sebagai sebuah pendekatan guna mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan lingkungan nyata dengan cara melibatkan peran aktif peserta didik dalam mencari informasi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan kesehariannya.
5.      Model Portofolio
Sapriya (dalam Winataputra, 2008) menegaskan bahwa portofolio merupakan karya terpilih kelas atau siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan publik untuk membahas pemecahan terhadap suatu masalah kemasyarakatan. Makna pembelajaran berbasis portofolio dalam pembelajaran pengetahuan sosial adalah memperkenalkan kepada peserta didik dan membelajarkan mereka pada metode dan langkah-langkah yang digunakan dalam proses politik kewarganegaraan atau kemasyarakatan.
D.      Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SD
Tujuan, materi pelajaran, kegiatan belajar, strategi pembelajaran (bahkan sampai pada evaluasi) harus diorganisasikan sedemikian rupa untuk menggalakkan pembelajaran yang efektif sehingga perlu perencanaan dan pelaksanaan. Setiap langkah yang akan dilakukan oleh guru mengenai apa yang akan diajarkan ditentukan oleh tujuan yang dirumuskan sebelumnya. Oleh sebab itu, perumusan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengelola pembelajran IPS. Tujuan yang akan dicapai selama proses belajar mengajar berlangsung dan apakah tujuan itu dapat tercapai atau tidak setelah proses pembelajaran selesai, hendaknya ditulis dan dirumuskan terlebih dahulu oleh guru dalam satuan pelajaran yang menuntun guru dan peserta didik ke arah proses pembelajaran yang tampak jelas dan terarah.
Menurut Susilowaty (2013), dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ada beberapa hal di bawah ini yang perlu mendapat perhatian yaitu :
1.      Materi pelajaran
Guru hendaknya menguasai bidang studi atau mata pelajaran IPS. Materi dalam satuan pelajaran itu disebar dalam pokok bahasan atau sub pokok bahasan kemudian dirumuskan dalam TIU (Tujuan Instruksional Umum). Setelah itu rincian meteri yang akan disampaikan.
2.      Metode
Uraikan tentang metode apa saja yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
3.      Alat, sumber belajar dan media perlu diketahui dan disiapkan.
4.      Pemanfaatan lingkungan sekolah
Sehubungan dengan poin 3 di atas, lingkungan sekolah perlu dimanfaatkan jika relevan dengan proses pembelajaran seperti kebun dan tamanan di sekolah, bangunan sekolah, jalan raya di sekitar sekolah, warung sekolah dan sebagainya.
5.      Pemanfaatan ruang kelas
Sehubungan dengan hal-hal di atas juga perlu diperhatikan penempatan papan tulis, meja guru, bangku-bangku, lemari, penggunaan dinding-dinding kelas untuk display hasil kerja peserta didik. Begitu juga penggunaan sudut dan serambi kelas untuk pameran hasil karya peserta didik, hasil penelitian atau hasil karya guru.
6.      Pemanfaatan lingkungan.
Penggunaan sumber yang tersedia dari lingkungan fisik sekolah atau masyarakat di sekitar desa (desa pertanian, atau desa nelayan), flora fauna, batu-batuan dan alat transportasi desa dapat menjadi alat peraga pelajaran IPS.
7.      Pemanfaatan waktu
Prinsip “semakin banyak waktu semakin banyak yang bisa dipelajari” perlu dipegang. Alokasi waktu perlu diatur sebaik-baiknya dalam jadwal kegiatan.
8.      Pemanfaatan perpustakaan dan laboratorium.
Dalam rencana pelajaran perlu dinyatakan bilamana perpustakaan dan laboratorium IPS itu digunakan. Demikian pokok- pokok yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ini agar tujuan-tujuan pendidikan IPS dapat tercapai dengan efektif.


                                                                      BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar agar peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Bagi guru IPS, buku sumber bukan satu-satunya sumber pembelajaran yang dapat digunakan, karena buku sumber pada umumnya memuat informasi yang sudah lama. Media dan alat peraga dalam pengajaran merupakan sumber pembelajaran yang dapat membantu guru dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator. Adanya sumber belajar dipadukan dengan model pembelajaran yang tepat dapat digunakan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran IPS di SD dengat tepat agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B.     Saran
Adapun saran yang disampaikan dalam makalah ini yaitu :
1.      Kemampuan peserta didik dalam kualitas pembelajaran khususnya di tingkat SD sangat ditentukan oleh kemampuan guru, oleh karena itu guru harus mampu mengembangkan kreativitas agar pembelajaran semakin berkualitas.
2.      Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus bisa menggunakan sumber belajar dan media serta model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dengan memperhatikan karakteristik dan minat peserta didik.





DAFTAR PUSTAKA

Ariesta, Freddy Widya. 2016. Artikel : Karakteristik IPS di Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas Bina Nusantara.


Susilowaty, Karunia. (2013). Online : http://karuniayeni.blogspot.com/2013/09/metode-dan-model-pengajaran-ips.html diakses pada 12 Desember 2018.

Winataputra, U. S. (2008). Materi dan Pembelajaran IPS Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

10
 



No comments:

Post a Comment

Semata Wayang

SISTEM PEMBELAJARAN

SISTEM PEMBELAJARAN A.     Pengertian dan Kegunaan Sistem Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan...