Saturday, January 12, 2019

CERITA ANAK "KISAH SI DODO"


Kepada mereka…
sang generasi penerus bangsa
yang sedang menempuh pendidikan di tingkat sekolah dasar
Cerita ini untuk kalian
Semoga bermanfaat
                                                                                        Salam ceria
Rahmadani Er.
************************************
                                                                    
 Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku cerita bergambar ini dengan tepat waktu. Dalam buku cerita ini, penulis mengangkat topik tentang fenomena kehidupan anak sekolah dasar saat ini yang sebagian besar telah mengenal gadget atau telepon pintar (smartphone).
Buku cerita ini dituls berdasarkan apa yang terjadi saat ini di lingkungan sekitar kita. Kemudahan teknologi memang sangat membantu, namun jika tidak dibarengi dengan sikap bijak maka akan berdampak negative bagi kehidupan terutama bagi anak-anak. Dengan hadirnya buku cerita ini, diharapkan pendidik (orang tua atau guru) lebih bijak dalam mendidik anak dengan memberikan pendidikan yang tepat bagi anak sesuai usianya.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya buku cerita ini. Oleh karena itu penulis mengundang segenap pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan buku cerita ini selanjutnya.
Akhir kata, semoga buku cerita ini bermanfaat bagi kita semua.

                                                Makassar, 28 Oktober 2017
                                                            Penulis

                                                     Semata Wayang

*************************************************


PROLOG

Kemudahan teknologi terutama penggunaan Smartphone (telpon pintar) atau biasa dikenal dengan gadget memang sangat membantu kehidupan manusia saat ini. Namun apa jadinya jika penggunaan telpon genggam (gadget) sudah masuk kedalaam dunia anak. Bahkan sebagian waktu mereka telah disita oleh penggunaan gadget yang berlebihan. Mereka seakan acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar. Anak lebih banyak menghabiskan waktu didepan layar untuk bermain game online daripada bermain dengan teman sebaya mereka. Bukan hanya di kota bahkan anak-anak dipelosok desa pun sudah dijajah oleh kecanggihan teknologi ini.
Hadirnya buku cerita bergambar ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada anak maupun orang tua terhadap bahay penggunaan gadget yang berlebihan. Selain itu diharapkan peran pendidik terutama guru dan orang tua untuk memaksimalkan tugas mereka untuk membimbing maupun mengawasi anak mereka agar tidak diperbudak oleh kecanggihan teknologi di era modrn saat ini. Penulis juga mengajak kepada para pendidik untuk dapat menumbuhkan minat baca anak didiknya dengan memotivasi mereka untuk lebih mencintai dunia baca melalui buku cerita bergambar ini.
Kisah ini merupakan cerita ringan yang biasa terjadi di sekitar kita. Seperti kisah Dodo berikut ini. Dodo adalah termasuk anak orang kaya. Saat Dodo akan naik ke kelas 5, ia berhasil mendapat peringkat pertama di kelasnya , orang tuanya memberikan hadiah berupa smartphone merk ternama. Akhirnya Dodo mempunyai hobi baru yaitu bermain game online menggunakan gadget tersebut daripada belajar maupun bermain dengan teman sebanyanya di lingkungan sekitar rumah.
Apakah akibat yang akan didapat Dodo dari hobi barunya tersebut??? Hmmm, kira-kira apa yah yang akan dilakukan oleh orang tua Dodo melihat kelakuan anaknya tersebut?
Yuk kita simak ceritanya berikut ini…
************************************************************************
Tahun ajaran baru akan segera tiba. Namun sebelum kenaikan kelas tiba, maka terlebih dahulu diadakan ujian kenaikan kelas atau ulangan semester. Pada saat upacara bendera, Ibu kepala sekolah pun menginformasikan kepada siswa-siswanya untuk belajar karena ulangan semester akan diadakan minggu depan. “ Nah anak-anak, minggu depan kita akan mengadakan ujian kenaikan kelas, jadi ibu harap kalian semua harus belajar yang giat yah, baca dan pelajari kembali pelajaran yang sudah diberikan oleh bapak atau ibu guru, utamakan kejujuran dalam mengerjakan ulangannya nanti, serta jangan lupa untuk berdoa” kata ibu kepala sekolah saat memberikan amanat. “iya bu”, seru seluruh siswa secara serempak.

        Ting…ting…ting. Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Di seluruh ruang kelas pun terdengar suara siswa-siswi melantunkan doa setelah belajar serta mengucap salam sebelum pulang salah satuanya di ruang kelas 4 yang pembacaan doanya dipimpin oleh dodo selaku ketua kelas. Tak lupa pula mereka mencium tangan guru-guru mereka sebelum pulang ke rumah. Masing-masing siswa dijemput oleh orang tua masing-masing, termasuk Dodo yang hari itu dijemput oleh Ayahnya. Dodo adalah salah satu siswa yang berprestasi di kelasnya. Dia selalu berada pada posisi 3 besar di kelas.

      “Assalamualaikum ma”, kata Dodo kepada ibunya yang memang menunggu kedatangan Dodo di teras rumah dengan penuh kehangatan. Dodo memang terlahir dari keluarga yang berada. Kedua orang tuanya sangat menyayangi Dodo. “Ma, minggu depan Dodo sudah ujian kenaikan kelas loh”, cerita Dodo ketika mereka sedang berkumpul di ruang keluarga. “Kalau begitu, Dodo harus lebih giat belajar lagi, buku pelajarannya dibaca dan ingat jangan kebanyakan bermain yah, kata Ayah sambil menasehati anaknya. “Benar kata Ayah, Dodo harus tambah jam belajarnya, kalau Dodo bisa dapat juara 1 saat kenaikan kelas nanti, mama akan belikan Dodo hadiah gadget, kata mama Dodo. “Wahhh benar yah ma janji”, seru Dodo kegirangan.

         Seminggu sebelum ujian kenaikan kelas benar-benar dimanfaatkan Dodo  untuk belajar dengan keras dengan tekad untuk meraih peringkat pertama dan mendapat hadiah gadget yang ia inginkan. Akhirnya ia dapat melewati ujian kenaikan kelas dengan baik. Semua soal-soal ia kerjakan dengan baik disertai kejujuran, hasil yang ia dapat pun sesuai dengan harapannya. Dodo berhasil meraih juara 1 di kelasnya dan naik ke kelas berikutnya yaitu kelas 5. Kedua orang tua Dodo sangat bangga melhat anaknya berprestasi. Akhirnya hadiah gadget pun diberikan kepada Dodo. Perasaan Dodo sangat senang.

                 Semenjak Dodo menerima hadiah dari orang tuanya, perilakunya berubah. Awalnya rajin belajar dan mengerjakan PR, sekarang Dodo berubah menjadi anak yang pemalas. Waktunya ia habiskan untuk bermain gadget. Dodo sangat senang bermain game online menggunakan gadget tersebut sehingga tugas-tugasnya terbengkalai, nilainya menurun, serta sudah jarang bergaul dengan temannya bahkan tidur sampai larut malam, karena hanya terpaku pada gadget yang tak bisa lepas dari tangannya.

              Sebagai akibat dari hobi barunya bermain game online akhirnya nilai Fajar sudah menyaingi nilai Dodo, karena nilai ulangan harian yang diperoleh Fajar sering lebih tinggi daripada dirinya. Akhirnya nilai Dodo menurun serta sering ikut pada kegiatan remedial di kelas, padahal sebelumnya ia mendapat peringkat di kelasnya. Terkadang Dodo menaruh rasa iri kepada Fajar yang memperoleh nilai tertinggi di kelas. Dodo juga sering mengeluh bahwa matanya perih dan sering meneteskan air mata. Itulah akibat jika  kebanyakan bermain daripada belajar. 


Wali kelas Dodo juga merasa heran akan perubahan yang terjadi pada Dodo. Setelah ditelusuri dari informasi orang tuanya ternyata ini disebabkan karena Dodo keseringan bermain game daripada belajar dan menghabiskan waktu dengan gadgetnya di rumah. Wali kelas Dodo pun memanggil Dodo untuk diberikan nasihat dan bimbingan kepada Dodo bahwa apa yang dilakukan Dodo selama ini merupakan perilaku yang tidak baik. “Dodo, ibu minta kamu jangan keseringan main yah, karena itu akan berakibat pada prestasi kamu yang menurun, ibu tau kalau kamu anak yang pintar makanya pertahankan prestasinya yah,” kata ibu guru ketika menasehati Dodo. “iya bu, Dodo janji tidak akan malas lagi dan tidak keseringan bermain, jawab Dodo. Dodo pun berlalu dan kembali ke kelasnya.

Melihat perilaku Dodo yang melewati batas dalam menggunakan gadget, maka orang tuanya pun menyadari bahwa hadiah yang diberikan kepada Dodo bukanlah hadiah yang tepat untuknya di usia Dodo yang masih anak-anak. Karena banyak sekali dampak negative dari penggunaan gadget apalagi bagi anak sesusianya yang baru berumur 10 tahun. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar Dodo. Orang tua  Dodo pun berusaha untuk melepaskan Dodo dari hoby barunya tersebut. Mereka menjelaskan dan memberi pengertian kepada Dodo bahwa menggunakan gadget terlalu lama dapat mengganggu kesehatanya, terutama kesehatan mata karena terlalu lama menatap layar gadget. Selain itu gadget juga dapat menimbulkan kanker akibat radiasi dari gadget tersebut.

Akhirnya orang tua Dodo melarang ia untuk terlalu lama menggunakan gadget untuk bermain online. Dodo diperblehkan bermain game online namun penggunaanya dibatasi, tidak boleh berlebihan dan tetap dalam pengawasan orang tua. Dodo pun menyadari bahwa apa yang dinasehatkan orang tua dan gurunya kepadanya memang benar. Kini Dodo tidak lagi keseringan bermain game di gadget miliknya. Ia juga lebih sering bergaul dengan teman-teman sebayanya di lingkungan sekitar rumah daripada tinggal di rumah hanya untuk bermain gadget.



Melihat perubahan Dodo yang telah kembali seperti dulu, yaitu rajin belajar dan berinteraksi dengan temannya, wali kelas serta orang tua Dodo pun merasa bahagia. Dodo pun tidak lagi merasa tersaingi oleh Fajar karena ia menyadari bahwa menghargai prestasi yang diperoleh teman jauh lebih baik daripada menyimpan rasa iri kepadanya. Dodo pun berusaha unuk memperbaiki nilai-nilainya yang mendapat nilai merah dari beberapa mata pelajaran. Jika Dodo berhasil mempertahankan prestasinya maka orang tuanya pun kembali berjanji untuk memberikan hadiah kepada Dodo. Namun kali ini, bukan lagi hadiah gadget yang akan dia dapatkan melainkan, Dodo akan diajak berwisata ke kebun binatang serta museum terdekat yang tak jauh dari rumahnya. Kegiatan ini lebih bermanfaat unuk Dodo, karena selain menghibur, Dodo juga bisa lebih mnegenal hewan-hewan yang belum pernah ia lihat sebelumnya serta belajar tentang sejarah Indonesia di museum yang ia akan kunjungi. Dodo sangat gembira.

EPILOG

Kini Dodo  bukan lagi anak yang menggilai gadget karena ia sudah tahu akibat buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan. Dodo lebih memilih bermain dengan teman sebayanya menggunakan permainan yang lain misalnya bermain bola atau layang-layang di tanah lapang dll. Namun meskipun begitu ia tidak lupa kewajibannya sebagai siswa yaitu giat belajar agar tidak tinggal kelas dan dapat mempertahankan prestasinya.
Dari kisah Dodo diatas kita dapat simpulkan bahwa anak usia sekolah dasar belum cocok untuk menggunakan gadget atau smarthphone karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa perkembangan otak anak yang terlalu banyak terpapar teknologi menyebabkan anak menjadi kurang konsentrasi, mengalami gangguan kognitif dan proses belajar, temperamental serta kurang bisa mengendalikan diri. Bill Gates (pemilik Microsoft) menegaskan bahwa anak seharusnya TIDAK dibolehkan memiliki ponsel pintar atau gadget sebelum usianya 14 tahun.
Sebagai orang tua atau calon pendidik seharusnya mengetahui tindakan atau reward apa yang cocok diberikan kepada anak kita ketika mereka berprestasi, gadget atau telpon genggan bukanlah satu-satunya reward yang dapat diberikan. Kita dapat memilih hadiah lain yang lebih bermanfaat misalnya memberikan buku cerita favorit mereka agar gerakan gemar membaca dapat ditanamkan kepada anak. Selain itu orant tua juga bisa membawa anak-anak mereka untuk jalan-jalan ke tempat yang bisa dijadikan wisata pendidikan dengan begitu dunia anak lebih terbuka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya serta menumbuhkan sikap sosialnya.
Firman Allah dalam Q.S Al Kahfi : 46 yang berbunyi
Artinya “ harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”.

Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari pihak yang terlibat terutama guru dan orang tua dalam hal mendidik anak dengan tepat. Hal ini penting dilakukan demi menata masa depan untuk menuju tujuan hidupnya yaitu mencapai kedewasaan. Karena anak adalah generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. 

TTD 
Semata Wayang.

No comments:

Post a Comment

Semata Wayang

SISTEM PEMBELAJARAN

SISTEM PEMBELAJARAN A.     Pengertian dan Kegunaan Sistem Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan...