Saturday, January 12, 2019

TRIK DAN TAKTIK MENGAJAR RODA KEBERUNTUNGAN



TRIK DAN TAKTIK MENGAJAR RODA KEBERUNTUNGAN PADA PEMBELAJARAN SAINS

A.      Trik dan Taktik Mengajar Roda Keberuntungan
1.      Pengertian roda keberuntungan
Guru sebagai pendidik yang akan menumbuhkan kondisi belajar yang baik harus bisa menciptakan hal-hal kreatif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan trik dan teknik mengajar roda keberuntungan. Trik dan teknik roda keberuntungan adalah pembelajaran dalam konsep permainan yang mampu membangkitkan potensi siswa serta siswa aktif dalam memahai konsep dalam belajar terutama dalam menjawab soal pertanyaan yang ada di dalam kelompok mereka. Dalam penerapan trik dan taktik mengajar roda keberuntungan diharapkan siswa akan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya sekaligus dapat membantu siswa yang berkemampuan rendah untuk memahami materi pelajaran. Terlihat dalam pembelajaran ini siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk berpendapat dan menjawab pertanyaan guru, sehingga tidak ada lagi siswa yang malas-malasan, takut, dan sibuk sendiri.
2.      Tujuan trik dan taktik mengajar roda keberuntungan
Secara umum tujuan yang akan dicapai dalam trik dan taktik mengajar roda keberuntungan yaitu membuat siswa berpikir, berbicara, melatih pengingatan, kerja kelompok, dan mendengarkan. Prinsipnya “roda ini tidak memberi tahu keberuntunganmu, ia tidak memberi keberuntungan pada anda, tetapi bagi yang beruntung ia membuatmu ikut serta”. Roda keberuntungan menggunakan alat peraga sebuah roda yang terbagi menjadi beberapa sektor. Sektor-sektor tersebut merupakan soal-soal yang akan dijawab oleh siswa yang dicantumkan dalam bentuk angka dan kartu pertanyaan. Roda keberuntungan ini nantinya akan diputar, angka yang ditunjukkan oleh anak panah pada roda keberuntungan adalah nomor soal yang akan dijawab siswa ke depan kelas (Ginnis, 2008:190).
B.       Langkah-langkah Trik dan Teknik Mengajar Roda Keberuntungan
Menurut Paul Ginnes terdapat langkah-langkah dalam trik dan teknik mengajar roda keberuntungan secara umum adalah sebagai berikut:
1.      Buat satu set kartu dengan pertanyaan di satu sisi dan angka di sisi sebelahnya.
2.      Buat roda keberuntungan (roda putar). Bagi roda menjadi sektor-sektor sejumlah kartu pertanyaan dan beri angka pada sektor tersebut. Buat pemutar dari anak panah karton dan paku pines. Hasil akhirnya nampak mirip roda twister.
3.      Siswa duduk dalam lingkaran besar dan siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kartu disebar menghadap kebawah menutupi lantai dengan angka jelas terlihat.
4.      Satu sukarelawan mulai, ambil roda dan putar. Angka ditunjukkan. Siswa tersebut berdiri, mengambil kartu sesuai dengan angka di roda.
5.      Diskusi singkat berlangsung antara guru dan siswa dan seluruh kelas untuk mendiskusikan jawaban dari teman yang menjawab untuk memastikan jawaban tersebut benar atau tidak.
6.      Selanjutnya roda diberikan untuk orang selanjutnya. Begitu waktu berlalu lebih banyak kartu terbuka. Saat angka yang hangus muncul, pemain hanya perlu memberikan roda ke siswa berikutnya mereka bebas, jadi permainan semakin cepat.
C.    Implementasi Trik dan Teknik Mengajar Roda Keberuntungan pada Pembelajaran Sains
1.    Standar kompetensi dan Kompetensi dasar.
Standar kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
Kompetensi dasar : 5.2. Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat  pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
Indikator : 5.2.1. Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misalnya pengungkit, bidang miring, katrol dan roda serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2.        Skenario pembelajaran
a.      Persiapan  :
1)      Buat satu set kartu dengan pertanyaan di satu sisi dan angka di belakangnya.
Kartu dibuat dari kertas jilid berwarna yang dibentuk persegi (bisa menggunakan warna dan bentuk sesuai keinginan). Di sisi belakang kartu terdapat pertanyaan dan disisi depannya diberi angka. Penulis membuat 10 kartu pertanyaan. Bisa juga jumlah kartu tergantung kebutuhan misalnya sampai 20 kartu pertanyaan tergantung banyak sedikitnya materi. Namun, semakin banyak kartu maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk memutar roda. Pertanyaan yang dibuat berbentuk isian dengan jawaban pendek untuk menyesuaikan dengan poin dan waktu yang digunakan siswa untuk menjawab nantinya..
2)        Buat roda keberuntungan (roda putar). Bagi roda menjadi sektor-sektor sejumlah dengan kartu pertanyaan dan beri angka pada sektor tersebut.
Roda keberuntungan dibuat dari karton yang dibentuk seperti lingkaran dengan diameter 23 cm (ukuran roda bisa disesuaikan dengan kebutuhan). Roda tersebut dibagi menjadi 10 bagian sesuai kartu yang telah dibuat dengan menuliskan angka 1-10 pada masing-masing sektor yang telah dibagi. Hal ini disesuaikan dengan jumlah kartu pertanyaan.
3)      Buat pemutar dari anak panah karton. Hasil akhirnya nampak mirip roda twister.
Pemutar roda dibuat dari karton yang dibentuk seperti tanda panah sepanjang 10 cm sebagai penunjuk angka jika roda diputar. Diusahakan roda dan pemutarnya dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian siswa.
Catatan : poin 1-3 dapat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum mengajar.
4)      Kartu disebar menghadap ke bawah menutupi lantai dengan angka jelas terlihat.
Guru mengatur kartu dan roda di lantai. Susunannya bisa melingkar atau sesuai dengan keinginan guru semenarik mungkin. Sisi kartu yang berisi pertanyaan diletakkan menghadap ke bawah sedangkan sisi kartu yang berisi angka diletakkan menghadap keatas.
b.      Pelaksanaan
1)      Guru memulai pelajaran dengan aktivitas menyenangkan.
Guru menyapa siswa terlebih dahulu dengan salam dan menanyakan kabar siswa. Guru mengajak siswa berdoa sebelum belajar. Agar membuat kelas lebih meriah dan menumbuhkan nasionalisme maka guru mengajak siswa bernyanyi terlebih dahulu dengan lagu “Indonesia Raya”. Guru juga memberikan siswa kata-kata motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam belajar.


2)      Melakukan apersepsi dengan mengaitkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan dipelajari.
Guru memulai apersepsi dengan memberi pertanyaan yang berkaitan antara pesawat sederhana dengan kehidupan sehari-hari agar siswa memperoleh pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajari. Pertanyaannya yang dapat diajukan misalnya, “bagaimana cara yang mudah untuk membuka kaleng biscuit?”. Jika siswa menjawab bahwa “membuka kaleng biskuit bisa menggunakan sendok, maka itu sudah termasuk pesawat sederhana.
3)      Guru menyampaikan materi secara garis besar.
Siswa masih di tempat duduknya masing-masing sambil mendengarkan penjelasan guru. Materi yang disampaikan oleh guru yaitu tentang pesawat sederhana mulai dari pengertian pesawat sederhana, kegunaan, jenis-jenis dan contoh pesawat sederhaana yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
4)      Menginformasikan trik dan taktik mengajar roda keberuntungan.
Setelah guru menjelaskan materi, maka guru memberi penjelasan kepada siswa bahwa mereka akan belajar sambil bermain menggunakan roda yaitu memutar roda keberuntungan yang nantinya jika roda diputar akan menunjukkan angka kemudian mereka mengambil kartu pertanyaan untuk mereka jawab secara berkelompok sesuai dengan angka yang ditunjuk pada roda.
5)      Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, dimana setiap kelompok bisa terdiri dari 3-5 orang (tergantung dari jumlah siswa). Cara pembagian kelompok yaitu secara heterogen dengan berhitung mulai dari angka 1 sampai 4. Yang mendapat angka yang sama maka mereka termasuk dalam kelompok tersebut. Guru bersama siswa mengatur tempat duduk tiap kelompok agar berbentuk lingkaran.
6)      Dimulai dari kelompok 1, guru memanggil perwakilan kelompok satu orang untuk memutar roda keberuntungan.
Setelah semua kelompok siap, maka guru mulai memanggil perwakilan pertama kelompok 1 agar maju ke depan memutar roda keberuntungan yang telah disiapkan tadi oleh guru didepan.
7)      Siswa tersebut berdiri mengambil kartu sesuai dengan angka yang ditunjukkan pada roda.
Setelah memutar roda, maka akan ditunjukkan angka pada roda tersebut. Angka yang ditunjuk oleh roda dicocokkan dengan angka yang sama di kartu. Setelah menemukan kartu pertanyaan yang sesuai angkanya maka perwaakilan pertama kelompok 1 segera membawa kartu tersebut ke kelompoknya untuk dijawab bersama.
8)   Siswa yang telah mengambil kartu diberi waktu 30 detik kembali ke kelompoknya untuk mendiskusikan jawaban dari kartu pertanyaan tersebut.
             3o detik digunakan siswa untuk menjawab pertanyaan. Jawaban langsung disampaaikan oleh kelompok tersebut kemudian secara Bersama guru dan kelompok lain berdiskusi singkat untuk memastikan kebenaran jawaban tersebut. Jika guru telah memastikan bahwa jawaban tersebut telah lengkap atau benar maka siswa mengembalikan kartu tersebut. Kartu diletakkan kembali namun menghadap ke atas (soal menghadap ke atas) dan kelompok tersebut mendapat skor 1 serta angka tersebut dinyatakan hangus, namun bila jawaban salah maka kartu ditelungkupkan kembali dan kelompok tersebut mendapat skor -1.
9)      Berlanjut ke kelompok berikutnya yaitu kelompok 2.
Perwakilan kelompok 2 dipersilahkan untuk memutar roda seperti langkah-langkah diatas hingga berlanjut ke kelompok terakhir yaitu kelompok IV. Jika kelompok IV telah selesai maka kembali ke giliran kelompok I dengan mengutus perwakilan kedua untuk memutar roda sampai kelompok seterusnya. Jadi setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk memutar roda. Setelah waktu berlalu maka lebih banyak kartu terbuka. Saat ada perwakilan kelompok memutar roda namun angka tersebut telah hangus maka pemain hanya perlu memberikan roda ke perwakilan kelompok berikutnya, mereka dinyatakan bebas namun tidak memperoleh skor. Jadi permainan semakin cepat.
Setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk memutar roda sampai semua angka telah terbuka (dalam artian seluruh pertanyaan pada kartu pertanyaan telah terjawab). Bagi anggota kelompok yang memutar roda namun mendapat angka hangus (kartu telah terjawab) maka dianggap tidak beruntung, sedangkan anggota kelompok yang mendapat angka yang kartu pertanyaan tadi dijawab salah oleh siswa lain maka dianggap beruntung karena dia telah mengetahui apa pertanyaan dari kartu tersebut sebelumnya.
c.       Penilaian
1)      Jika kelompok menjawab benar maka mendapat skor 1 (beruntung).
2)      Jika kelompok menjawab salah maka mendapat skor -1 (tidak beruntung).
3)      Jika kelompok mendapat angka hangus maka mendapat skor 0 (tidak beruntung).
4)      Kelompok yang mendapat poin tertinggi maka dialah pemenangnya dan berhak mendapat reward dari guru.
Berikut ini adalah contoh tabel penilaiannya :

Soal ke-
Kel. I
Kel. II
Kel. III
Kel. IV
Angka pada kartu
Skor
Angka pada kartu
Skor
Angka pada kartu
Skor
Angka pada kartu
Skor
1








2








3








4








5








Jumlah













No comments:

Post a Comment

Semata Wayang

SISTEM PEMBELAJARAN

SISTEM PEMBELAJARAN A.     Pengertian dan Kegunaan Sistem Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan...