MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN KREATIF DAN
MENYENANGKAN
OLEH : H. SYAMSUDDIN S.
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang sling
berkaitan. Dalam pembelajaran. Guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik
dengan berbagai macam latar belakang, sikap, dan potensi yang kesemuanya itu
berpengaruh terhadap kebiasaannya dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya, masih
banyak peserta didik kurang nafsu untuk belajar dan membolos terutama pada mata
pelajaran, dan guru yang menurut mereka sulit atau menyulitkan . Untuk
kepentingan tersebut, guru dituntut membangkitkan motivasi belajar peserta
didik. Karena motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat menigkatkan
kualitas pembelajaran.
Peserta didik yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi akan belajar dengan sungguh-sungguh.
Untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik, setiap guru sebaiknya
memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan
dirinya dengan kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya. Guru juga sebaiknya
mampu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
Tulisan ini bermaksud
untuk memaparkan bagaimana menciptakan suatu pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan, sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti pelajaran di
kelas. Untuk menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan diperlukan
berbagai keterampilan. Berikut akan dibahas keterampilan yang dimaksud.
1. Menggunakan Keterampilan
Bertanya
Keterampilan
bertanya sangat perlu untuk dikuasai oleh guru, karena hampir dalam setiap
tahap pembelajaran guru dituntu untuk mengajuka pertanyaan, dan kualitas
pertanyaan yang diajukan guru akan mnenetukan kualitas jawaban peserta didik.
Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai oleh guru meliputi keterampilan dasar
bertanya dasar dan lanjutan.
a.
Keterampilan bertanya dasar
-
Pertanyaan yang jelas dan singkat
-
Pemberian acuan artinya sebelum
mengajukan pertanyaan guru perlu memberikan acuan berupa penjelasan singkat
yang berisi informasi yang sesuai dengan jawaban yang diharapkan.
-
Memusatkan perhatian yakni
pertanyaan juga dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik.
-
Memberi giliran dan menyebarkan
pertanyaan, yakni guru hendaknya berusaha agar semua peserta didik mendapat
giliran dalam menjawab pertanyaa, dan yang lebih penting adalah memberikan
kesempatan berpikir kepada peserta didik sebelum menjawab pertanyaa yang
diajukan.
b.
Keterampilan bertanya lanjutan
-
Perubahan tuntunan tingkat
kognitif, yaitu guru hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari hanya sekedar mengingat
fakta menuju pertanyaan aspek kognitif lain seperti penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi.
-
Pengubahan urutan pertanyaan,
yaitu pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang
paling kompleks secara berurutan.
-
Peningkatan terjadinya interaksi
yaitu guru hendaknya menjadi dinding pemantul. Jika ada peserta didik yang
bertanya, guru tidak langsung menjawab, tetapi dilontarkan kembali ke seluruh
peserta didik untuk didiskusikan.
2.
Memberi penguatan
Penguatan
merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat menimbulkan kemungkinan
terulang kembali perilaku tersebut. Penguatan dapat dilakukan secara verbal
berupa kata-kata dan kalimat pujian dan secara non verbal yang dilakukan dengan
gerakan mendekati peserta didik dan kegiatan yang menyenangkan. Penguatan
bertujuan untuk meningkatkan perhatian kepada peserta didik tergadap
pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan membina perilaku
yang produktif.
3.
Mengadakan variasi
Mengadakan
variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran
untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh
partisipasi. Variasi dalam kegiatan pembelajaran, meliputi :
a.
Variasi dalam gaya mengajar,
misalnya variasi suara, gerakan badan dan mimik, mengubah posisi, dan
mengadakan kontak pandang dengan peserta didik.
b.
Variasi dalam penggunaan media
dan sumber belajar, misalnya variasi alat dan bahan yang dapat dilihat,
penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar.
c.
Variasi dalam pola interaksi,
misalnya dalam mengelompokkan peserta didik, tempat kegiatan pembelajaran, dan
dalam pengorganisasian pesan (dedultif dan induktif)
4.
Menjelaskan
Penggunaan
penjelasan dalam pembelajaran memiliki komponen yang harus diperhatikan, yaitu
:
a.
Perencanaa, yaitu meliputi isi
pesan yang akan disampaikan harus sistematis dan mudah dipahami oleh peserta
didik, dan dalam memberikan penjelasan harus mempertimbangkan kemampuan dan
pengetahuan dasar yang dimiliki peserta didik.
b.
Penyajian dapat menggunakan pola
induktif, yaitu memberikan contoh-contoh terlebih dahulu kenudian menarik
kesimpulan umum dan pola deduktif, yaitu hukum atau rumus dikemukakan lebih
dahulu lalu diberi contoh untuk memperjelas rumus dan hukum yang telah
dikemukakan.
5.
Membuka dan menutup pelajaran
Membuka
dan menutup pelajaran yang dilakukan
secara profesional akan memberikan pengaruh terhadap kegiatan pembelajaran.
membuka pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan kesiaan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal,
agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran yang akan disajikan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah :
1. menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan
materi yang akan disajikan.
2. menyampaikan tujuan (kompetensi dasar) yang akan
dicapai.
3. menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan
tugas-tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. mendayagunakan media dan sumber belajar yang sesuai
dengan materi yang akan disajikan.
5. mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman
peserta didik terhadap pelajaran yang telah lalu maupun untuk menjejaki
pegetahuan awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
menutup
pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui pencaaian
tujuan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari serta
mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk menutup pelajaran, kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan adalah :
1. menarik kesimulan mengenai materi yang telah dielajari
2. mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat
pencapaian tujuan dan kefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus
dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan materi yang
telah dipelajari.
4. memberikan test-test baik scara lisan, tulisan, maupun
perbuatan.
6.
Membimbing diskusi kelompok kecil
Hal-hal
yang erlu dipersiapkan guru agar diskusi kelompok kecil dapat digunakan secara
efektif dalam pembelajaran adalah :
1. pembentukan kelompok secara tepat.
2. memberikan topic yang sesuai.
3. pengaturan tempat duduk yang memungkinkan sema peserta
didik dapat berpartisipasi secara aktif.
7.
Mengelola kelas
Pengeloaan
kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas, aalah
kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, luwes, penekanan, pada
hal-hal positif, dan penanaman disiplin diri. Keterampilan mengelola kelas
memiliki komponen sebagai beikut ;
a. penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajarn yang
optimal, meliputi :
1. penciptaan sikap tanggap, dengan cara memandang secara
seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan member reaksi terhadap gangguan
di kelas.
2. memberi petunjuk yang jelas.
3. memberi teguran secara bijaksana
4. memberi penguatan ketika diperlukan
b. keterampian yang berhubungan dengan pengendalian
kondisi belajar yang optimal, meliputi :
1. memodifikasi perilaku, yaitu mengajarkan perilaku ang
baru dengan contoh dan pembiasaan, meningkatkan perilaku yang baik dengan
penguatan, dan mengurangi perilaku buruk dengan hukuman.
2. pengelolaan kelompok dengan cara peningkatan kerjasama
dan keterlibatan, menngani konflik dan memperkecil masalah yang timbul.
3. menemukan dan mengatasi periaku yang menimbulkan
masalah, misalnya mengawasi secara ketat, mendorong peserta didik
untukmengungkapkan perasaannya, menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu
konsentrasi, dan menghilangkan ketegangan dengan humor.
8.
Mengajar kelompok kecil dan
perorangan
Pengajaran
kelompok kecil dan perorangan merupakan suat bentuk, pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap pesera didik, dan
menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun
antara peserta didik dengan peserta didik. keterampilan mengajar kelompok kecil
dan kelompok perorangan dapat dilakukan dengan ;
1.
mengembangkan
keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikn motivasi dalam pemberian
tugas.
2.
membimbing
dan memudahkan belajar, yang mencakup penguatan, proses awal, supervise, dan
interaksi pembelajaran.
3.
pemberian
tugas yang jelas menantang dan menarik.
Untuk
melakukan pembelajaran perorangan, perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan
berpikir peserta didik agar apa yang disamapaikan bisa diserap dan diterma oleh
peserta didik.
selain
beberapa komponen mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan guru juga harus kreatif,
rofesional, dan menyenangkan dengan memposisikan diri sebagai berikut :
1. orang yang penuh kasih sayang pada peserta didik.
2. teman tempat mengadu dan mengutarakan perasaan peserta
didik.
3. fasilitator yang selalu sia memberikan kemudahan, dan
melayani peserta didik sesuai dengan minat, kemampuan dan bakatnya.
4. pemberi sumbangan pikiran kepada orang tua untuk dapat
mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.
5. memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung
jawab kepada peserta didik.
6. membiasakan peserta didik untuk saling bersilaturahmi
dengan orang lain.
7. mengembangkan kreativitas peserta didik.
Dengan
demikian, beberapa keterampilan mengajar yang telah diuraikan di atas
diharapkan guru tidak lagi menjadi figure yang menakutkan yang menakutkan bagi
peserta didiknya, sehingga peserta didik akan senantiasa memiliki perasaan yang
nyaman jika berada dalam proses pembelajaran, dan atasan senantiasa memiliki
motivasi yang tinggi untuk mengkuti pembelajaran yang dipandu oleh guru.
No comments:
Post a Comment