GELAS
KACA (Yang Rapuh)
-Semata Wayang-
Hanya
bagaikan gelas kaca,
Tertekan
dalam deranya arus kehidupan,
Hantaman
yang datang setiap hari, silih berganti,
Membuatnya
meradang, tak mampu melawan terjangan
Ketika
kekecewaan bertopeng keceriaan,
Berpura-pura
dalam keterpaksaan,
hingga
melahirkan sebuah kemunafikan,
Tak
perlu bersembunyi dibalik wajah sendumu,
karena ku tahu apa yang kau keluhkan.
Dikala
bahtera ketegaran telah tenggelam, seiring derasnya ombak,
Yang
ada hanyalah aliran bening
Kemarin
kulihat gelas kaca itu masih retak, tapi
Hari
ini, kulihat belingnya telah menggores tangan halus nan lembut,
Kamis
menuju senja, gelas kaca itu pecah
Membawa rintihan duka
seiring
tenggelamnya matahari hingga
ke peraduannya.
#Kutulis catatan kecil ini di sepanjang perjalanan dalam deraian air mata.
Watampone, 29-01-2014
14.30
No comments:
Post a Comment