Dalam
proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan
media pembelajaran. Dalam makalah ini akan membahas tentang media pembelajaran.
Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk itu
seorang guru harus mampu memilih media yang tepat yang sesuai dengan materi
yang akan diajarkannya.
Jika
ditinjau lebih dalam tentang media pembelajaran, tentunya ada hal yang lebih
penting yaitu terwujudnya tujuan yang diharapkan dalam penggunaan media ketika
proses pembelajaran berlangsung. Apabila hal ini berjalan terus maka akan
menimbulkan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dengan
semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta
diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi
secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri
manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan
salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang.
Agar
para pelajar mampu mengembangkan suatu media pembelajaran yang diterimanya dari
guru, ada berbagai faktor yang harus di rubah dan dikembangkan dalam dunia
pendidikan dan pengajaran, salah satu faktor yang dimaksud adalah perubahan dan
pengembangan serta pemakaian media pembelajaran dalam mendidik dan mengajar. Untuk itu agar proses belajar mengajar berjalan
dengan baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat.
A.
Pengertian Media Pembelajaran Menurut Beberapa Ahli
Kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Kata media berasal dari bahasa Latin medio. Dalam
bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari
medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara khusus,
kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk
membawa informasi dari satu sumber kepada penerima.
AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan utnuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping
sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator menurut Fleming (1987 : 234)
adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya.
Berikut beberapa pengertian Media pembelajaran menurut
beerbagai ahli :
1. Latuheru
(1988:14),
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya guna.
2. Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
3. Djamarah
(1995 : 136)
menyatakan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
4. Media adalah alat yang menyampaikan
atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. (
Arsyad : 2003 :3 )
5. Marshall
Mcluhan, Media
adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang
tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.
6. Degeng,
1993 ; 216
menyatakan bahwa media pengajaran adalah semua sumber yang diperlukan untuk
melakukan komunikasi dengan si belajar.
7. Gagne,
1965 menyatakan bahwa media adalah
komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
8. Soekartawai,
1995 : 72, media
pembelajaran adalah alat bantu baik berupa alat-alat elektronik, gambar, alat
peraga, buku, dan lain-lain yang digunakan untuk menyalurkan isi bahan ajar
kepada mahasiswa.
9. Soeparno,
1988 :1,menyatakan
media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan pesan
atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya.
10. Brings,
1970 menyatakan
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar.
11. Arief
S. sadirman, dkk, 1996 ; 7
menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi.
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat
komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa
materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi
lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan
terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan
menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
pembelajarannya.
Mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahwa membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan
menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
mengingkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menaruk dan terpercahaya.
B.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Jenis – jenis media pembelajaran dibagi menjadi 7 kelompok,
yaitu :
1. Kelompok Pertama: Media Grafis,
Bahan Cetak dan Gambar Diam.
Media Grafis yaitu visual yang menyajikan fakta, ide atau
gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka dan simbol/gambar.
Yang temasuk media grafis antara lain grafik, diagram, bagan, sketsa, poster,
papan flanel, bulletin board.
Media Bahan Cetak adalah media visual yang pembuatannya
melalui proses perncetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini
menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk
lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak
ini diantaranya yaitu buku teks, modul, bahan pengajaran terprogram.
Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa gambar
yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
2.
Kelompok Kedua: Media Proyeksi Diam.
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan
atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak
atau memilik sedikit unsur gerakan. Media OHP/OHT. OHT (Overhead
Transparency) adalah media visual yang diproyeksian melalui alat proyeksi
yang disebut OHP (Overhead Projector). OHP adalah mdia yang digunakan
untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya
alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis.
Media Opaque Projector (proyektor tak tembus pandang)
adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang
tidak tembus pandang, seperti buku, foto dan model-model baik yang dua dimensi
maupun yang tiga dimensi. Media Slide atau Film Bingkai adalah media visual yang
diproyeksikan melalui alat yang disebut proyektor slide.
3. Kelompok Ketiga : Media Audio.
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya
dapat diterima oleh indera pendengaran. Media Radio yaitu media audio yang
penyampaian pesannya dilakukan melalui pencaran gelombang elektromagnetik
dari suatu pemancar. Media Alat Perekam Pita Magnetik adalah media yang
menyajikan pesannya melalui proses perekam kaset audio.
4. Kelompok Keempat: Media Audio Visual
Diam.
Media audio visual diam adalah media yang penyampaian
pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan
tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur
gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip
bersuara, dan halaman bersuara.
5. Kelompok Kelima: Film (Motion
Pictures).
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures)
yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara
cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Ada
beberapa jenis film antara lain film bisu, film bersuara, film gelang.
6. Kelompok Keenam: Televisi.
Media Televisi Terbuka adalah mdia audio visual gerak yang
penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari
satu stasiun kemudian pesan tadi diterima oelh pemirsa melalui pesawat
televisi.
Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) adalah media
audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel
(bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera televisi mengambil suatu objek
di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi
didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada
diruangan-ruangan kelas. Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah
media yang perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video dan
penayangannya melalui pesawat televisi.
7. Kelompok Ketujuh: Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyimpaian dengan
menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.
Jadi, banyak sekali jenis media yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka
penyampaian pesan pembelajaran di kelas tergantung dengan kemampuan dan
keahlian guru dalam menggunakan media yang tepat yang sesuai dengan
karakteristik pesan yang akan disampaikan. Dan diharapkan dengan adanya
berbagai media yang digunakan dapat meningkatkan keterlibatan dan keaktifan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
C.
Kriteria dan atau Teknik Pemilihan
Media Pembelajaran
Harus disadari bahwa setiap media memiliki kelemahan dan
kelebihan. Pengetahuan tentang keunggulan dan keterbatasan media menjadi
penting bagi guru dapat memperkecil kelemahan atas media yang dipilih oleh guru
sekaligus dapat langsung memilih berdasarkan kriteria yang dikehendaki.
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan
baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Keterpaduan (validitas).Media harus
tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau
generalisasi.
c. Media harus praktis, luwes dan
bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk
memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu yang
lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang terbaik. Sehingga guru dapat memilih
media yang ada, mudah diperoleh dan mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang
dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang
ada di lingkungan sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana.
d. Media harus dapat digunakan guru
dengan baik dan terampil. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakan dalam
proses pembelajaran. Komputer, proyektor transparansi (OHP), proyektor slide,
dan film, dan peralatan canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa jika guru
belum dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar di kelas.
e. Mutu teknis. Pengembangan visual
baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang
ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang
berupa latar belakang.
f. Media yang digunakan harus sesuai
dengan taraf berfikir siswa. Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu
pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Kriteria khusus lainnya dalam memilih pembelajaran yang
tepat dirumuskan dalam kata ACTION, yaitu :
§ Acces : kemudahan akses menjadi
pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu
tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid
§ Cost : biaya juga harus dipertimbangkan.
Media efektif tidak selalu mahal jika guru kreatif dan menguasai betul materi
pelajaran maka akan memanfaatkan objek-objek untuk dijadikan sebagai media
dengan biaya yang murah tapi efektif.
§ Technology : teknologi juga harus diperhatikan
apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.
§ Interactivity : media yang baik adalah media yang
dapat memunculkan komunikasi 2 arah.
§ Organization : diperlukan dukungan
organisasi misalnya pimpinan sekolah.
§ Novelty : media yang lebih baru biasanya
lebih baik danlebih menarik bagi siswa.
D.
Prinsip – Prinsip dalam Pemilihan
Media Pembelajaran
Menurut
Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah :
1. Harus diketahui dengan jelas media
itu dipilih untuk tujuan apa,
2. Pemilihan media hams secara
objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar
sebagai selingan atau hiburan. Pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas
pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa,
3. Tidak ada satu pun media dipakai
untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan.
Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih
secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu,
4. Pemilihan media hendaknya
disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media
merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, untuk dapat
memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing
media, dan
5. Pemilihan media hendaknya
disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.
Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang
dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain :
§ sebelum memilih media pembelajaran,
guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk
mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan.
penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam
proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran.
§ pemilihan media hendaknya dilakukan
secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan
efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai
selingan.
§ pemilihan media hendaknya
memperhatikan syarat-syarat (a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, (b) ketersediaan bahan media, (c) biaya pengadaan, dan kualitas atau
mutu teknik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media
pembelajaran adalah :
1. Media yang dipilih harus sesuai
dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta
karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan
jumlah siswa yang belajar).
2. Untuk dapat memilih media dengan
tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran.
3. Pemilihan media pembelajaran harus
berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk
meningkatkan efektivitas belajar siswa.
4. Pemilihan media harus
mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan
lingkungan fisik tempat siswa belajar.
E.
Manfaat Media Pembelajaran.
Secara
umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu
:
1. Media pengajaran dapat menarik dan
memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan,
2. Media pengajaran dapat mengatasi
perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil
ekonomi,
3. Media pengajaran dapat membantu anak
didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara
lain,
4. Media pengajaran dapat membantu
perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami
dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya menyaksikan pemutaran film
tentang suatu kejadian atau peristiwa. Rangkaian dan urutan kejadian yang
mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara
teratur dan berkesinambungan,
5. Media pengajaran dapat menumbuhkan
kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman
dan kenyataan,
6. Media pengajaran dapat mengurangi
adanya verbalisme dalam suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau
lisan belaka) (latuheru, 1988:23-24).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa
seorang guru dalam memanfaatkan suatu media untuk digunakan dalarn proses
belajar mengajar harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
(a)
Tujuan pembelajaran yang akan
dicapai,
(b)
Isi materi pelajaran,
(c)
Strategi belajar mengajar yang
digunakan,
(d)
Karakteristik siswa yang belajar.
Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah
tingkat pengetahuan siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya
isi pesan yang disampaikan melalui media harus disesuaikan dengan tingkat
kemampuan berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa
dalam memahami isi materi yang disampaikan melalui media. Selain itu, penting
juga untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada
hari Senin 25 februari 2013 pukul 13.00 WITA
Diakses pada hari Senin 25 februari 2013 pukul 20.00 WITA