Nah Berikut ini akan diuraikan secara singkat riwayat dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar baik sebelum kemerdekann, setelah kemerdekaan dan pada saat era reformasi :
-
Pendidikan guru SD sebelum kemerdekaan
Kebudayaan Indonesia asli (kebudayaan nenek moyang
kita kurang lebih 1500 SM) disebut kebudayaan neolitis. Pada waktu itu
pendidikan dalam lingkungan keluarga sudah mencukupi kebutuha, karena
masyarakat masih serba bersahaja. Yang menjadi pendidik utama adalah ayah dan
ibuu. Ayah megajarkan pengetahuan dan kepandaian kepada anak laki-laki
sedangkan ibu berbuat demikian pula pada anak perempuan.
Pada masa hindu-budha, yang mula-mula menjadi guru
adalah kaum Brahmana. Mereka menggantikan para Empu di Indonesia. Ada dua macam
guru yaitu, guru keraton dan guru pertapa. Murid-murid guru keratonbukan
anaknya atau rakyat jelata, tetapi Anak raja atau bangsawan. Guru pertapa lebih
berjiwa kerakyatan. Cita-citanya ialah mengangkat derajat rakyat jelata.
Karena adanya perdagangan Internasional, maka
datanglah agama Islam ke Indonesia yang merupakan tenaga baru yang penting
sekali artinya bagi perkembangan pendidikan dan pengajaran. Dari sinilah
dilahirkan langgar yang merupakan pengajaran permulaan dan pesantren merupakan
pengajaran lanjutan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan agama.
Guru-gurunya lazim disebut sebagai ajengan atau kiai.
Pada tahun 1536 didirikan sebuah orang di Ternate
sebuah seminari, yang merupakan sekolah agama bagi anak-anak orang terkemuka.
Selain pelajaran agama diberikan juga membaca, menulis, dan berhitung.
Pendidikan yang lebih tinggi diberikan di Goa, pusat kekuasaan Portugis di Asia.
Pemuda-pemuda yang cakap dikirim kesana untuk mendapatkan pendidikan kelak
mereka dijadikan pembantu-pembantu paderi.
Setelah kekuasaan Belanda masuk, maka didirikanlah
sekolah-sekolah di daerah yang telah dinasranikan oleh Portugis dan Spanyol
dengan tujuan untuk melaksanakan pemeliharaan dan penyebaran agama Protestan.
Sebagai guru diangkatnya pendeta-pendeta.
Sekolah pertama didirikan pada tahun 1607, sebagai
guru diangkatlah oran Belanda. Kelak dikirimkan beberapa orang orang anak
kepala-kepala di Ambon ke negeri Belanda untuk mendapat pendidikan guru,
sekembalinya di tanah air ia diangkat menjadi guru. Pada tahap selanjutnya,
pemerintah kolonial Belanda kekurangan tenaga guru. Maka dibukanya Kweekschool
(Sekolah Guru) pertama di Surakarta pada bulan April 1852. Di sekolah ini
murid-muridnya pun terbatas pada anak-anak golongan bagsawan saja.
Sementara itu, pada masa pemerintahan Jepang,
guru-guru lebih difokuskan untuk ditanamlan ideologi baru yaitu Hakko ichiu.
Usaha penanam ini melalui latihan guru-guru. Kelak mereka diharuskan menjadi
penyebar ideologi tersebut.
-
Pendidikan guru SD setelah kemerdekaan
Sejak awal kemerdekaan pemerintah telah mengolah dan
merumuskan masalah pendidikan dan mencoba bentuk sesuai dengan keadaan sosial
ekonomi Indonesia. Usaha-usaha perbaikan tersebut merupakan usaha untuk
mengubah keadaan agar menjadi lebih baik daripada masa lalu. Adapun usaha nyata
yang dilakukan pemerintah dalam periode 1945-1950 terutama ditunjukkan pada
kebutuhan utama berkenaan dengan bangunan sekolah, tenaga guru, kurikulum, dan
sistem kerja.
Salah satu masalah besar yang harus dihadapi
pemerintah adalah kurangnya tenaga pengajar. Pada tahun 1950, Indonesia
kekurangan 20.816 guru. Pemerintah membuka kursus-kursus guru dengan tujuan
memperbaiki mutu guru-guru SD yang belum memiliki ijazah SGB (Sekolah Guru
Bawah). Usaha semacam itu merupakan bukti bahwa pengajaran sebelum kemerdekaan
bersifat apatis sedangkan pada masa awal kemerdekaan keadaan menjadi berubah.
-
Pendidikan
guru SD pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Selama masa Orde Lama terjadi ekspansi sistem
pendidikan guru SD, pembangunan bidang pendidikan dan peningkatan mutu
pendidikan. Karena kekurangan tenaga guru dan keterbatasan kemampuan pemerintah
untuk menambah jumlah sekolah secara cepat, Kementrian PPK memutuskan untuk
menyelenggarakan pendidikan guru darurat, yaitu pendidikan guru singkat yang
berlangsung selama 2 tahun sesudah SD. Pendidikan ini disebut Kursus Pengantar
Ke Pelaksanaan Kewajiban Belajar. Para pengikut kursus ini akan dipekerjakan
sebagai guru darurat setelah mengikuti kursus selama dua tahun.
Pada masa Orde Baru, pembangunan di bidang
pendidikan memiliki fungsi dalam keseluruhan kerangka pembangunan ekonomi.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan pada masa Orba maka dilakukan penataran-penataran
dalam jabatan dan peningkatan mutu kurikulum SD.
Sejak 1968 terjadi pembaharuan kurikulum dari tingkat
SD dan seterusnya. Pemerintah Orba memodernisasikanpendidikan keguruan yang
bersifat prajabatan dengan menyeragamkan jenjang pendidikan guru.
-
Pendidikan guru SD pada masa Reformasi
Era reformasi telah memberikan ruang yang cukup
besar bagi perumusan kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang bersifat
reformatif dan revolusioner. Bentuk kurikulum menjadi berbasis kompetensi dan
pemerintah menjalankan amanat UUD 1945 dengan memperioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara.
Kembali peran guru diposisikan sebagai fasilitator
dalam perolehan suatu informasi. Dan yang terakhir adalah kurikulum 2013.
Khusus tingkat SD, pendekatan tematik integrative memberi kesempatan siswa
untuk mengenal dan memahami suatu tema
dalam berbagai mata pelajaran.
No comments:
Post a Comment