SISTEM PEMBELAJARAN
A. Pengertian dan Kegunaan Sistem
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut makan ada 3 hal penting yang menjadi karakteristik sistem :
1. Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan merupakan arah yang harus dicapai oleh suatu pergerakan sistem. Semakin jelas tujuan, maka semakin mudah menentukan pergerakan sistem.
2. Sistem selalu mengandung suatu proses. Proses adalah rangkaian kegiatan yang diarahklan untuk mencapai tujuan. Semakin kompleks tujuan, maka semakin rumit juga proses kegiatan.
3. Proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu.
Oleh karena itu, sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem erat kaitannya dengan perencanaan. Perencanaan adalah bagaimana memberdayakan komponen agar tujuan berhasil sempurna. Apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal, sebaliknya manakala komponen-komponen yang membentuk sistem tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka pergerakan sistem akan terganggu, yang berarti akan menghambat pencapaian tujuan.
Pembelajaran dikatakan sebagi suatu sistem karena pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa. Proses membelajarkan itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Melalui pemahaman sistem, minimal setiap guru akan memahami tentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.
Sistem bermanfaat untuk merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran. Perencanaa adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan (Ely, 1979). Oleh karena itu, proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :
1. Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari keberhasilan secara untung-untungan, dengan demikian pendekatan sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal.
2. Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
B. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran
1. Faktor guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia pendidikan dasar, tidak mungkin digantikan oleh perangkat lain, sebab siswa adalah organisme yang sedang berkembang, memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Keberhasilan suatu rposes pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Menurut Dunkin (1974), ada sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari factor guru, yaitu, teacher formative experience, teacher training experience, and teacher properties.
2. Faktor siswa
Siswa adalah organisme unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tidak selalu sama. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa yang menurut Dunkin disebut pupil formative experience serta faktor sifat yang dimiliki siswa (pupil properties). Aspek latar belakang meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonimi siswa, dari keluarga yang bagaimana siswa berasal dan lain sebagainya, sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi kemmapuan dasar, pengetahuan dan sikap. Semua itu akan mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Sebab, bagaimanapun, faktor siswa dan guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam interaksi pembelajaran.
3. Faktor sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran misalnya media, perlengkapan sekolah, dll, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dll. Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana yaitu dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar serta dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar.
4. Faktor lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial psikologis. Faktor organisasi kelas meliputi jumlah siswa yaitu organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Faktor lain yaitu faktor iklim sosial psikologis, maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran baik secara internal maupun eksternal. Iklim sosial psikologis secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah, misalnya iklim sosial antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara guru dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah. Iklim sosial psikologis secara eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar, misalnya hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat, dan lain sebagainya.
C. Komponen-Komponen Sistem Pembelajaran
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Walaupun kita tidak dapat melihat proses terjadinya perubahan tingkah laku pada diri setiap orang, akan tetapi sebenarnya kita dapat menentukan apakah seseorang telah belajar atau belum yaitu dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu agar terjadi perubahan tingkah laku dalam diri siswa maka sebagai suatu sistem, pembelajaran memiliki beberapa komponen yaitu :
1. Tujuan
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Sesuai dengan standar isi, kurikulum yang berlaku untuk setiap satuan pendidikan adalah kurikulum berbasis kompetensi. Dalam kurikulum yang demikian, tujuan yang diharapkan dapat dicapai adalah sejumlah kompetensi yang tergambar baik dalam kompetensi dasar maupun dalam standar kompetensi.
2. Isi atau materi
Isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Materi pembelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Guru perlu memahami secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar. Materi pelajaran tersebut biasanya tergambarkan dalam buku teks, sehingga sering terjadi proses pembelajaran adalah menyampaikan materi yang ada dalam buku. Namun, dalam setting pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau kompetensi, tugas dan tanggung jawab guru bukanlah sebagai sumber belajar. Dengan demikian, materi pelajaran dapat diambil dari berbagai sumber.
3. Strategi atau metode
Strategi atau metode adalah komponen yang juga memiliki fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan komponen tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
4. Alat dan sumber
Dalam kemajuan teknologi sekarang ini, kemungkinan siswa dapat belajar darimana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Oleh karena itu, peran dan tugas guru bergeser dari peran sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar sehingga diharapkan kualitas pembelajaran dapat meningkat.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terakhir yang berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dan sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
Dengan menentukan dan menganalisis kelima komponen pokok dalam proses pembelajaran di atas, akan dapat membantu kita dalam memperdiksi keberhasilan proses pembelajaran.
Daftar Pustaka : Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Fajar Interpratama Mandiri