Penghujung 2019 lalu, aku mendengar dan membaca berita tentang sebuah virus yang mulai menyerang manusia. Virus tersebut berasal dari Cina, tepatnya di kota Wuhan. Dari beberapa berita dan video yang ditampilkanndi media sosial, virus tersebut menyebar cepat dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Virus tersebut dinamakan virus corona, karena bentuknya seperti korona atau leboh dikenal dengan Covid 19.
Di awal kemunculan virus corona, aku tidak terlalu tertarik untuk mengikuti perkembangannya. Beritanya hanya numpang lewat di beranda, hanya baca sekilas kemudian scrool lagi. Lama kelamaan, virus ini kian menyebar ke berbagai negara dan mendapat perhatian dari media internasional. Namun pada saat itu belum ada kasus di Indonesia, sehingga pikiranku saat itu bahwa "oh hanya di negera orang kok, di Indonesia nggak ada". Jadi belum khawatir saat itu dan masih menjalankan aktivitas seperti biasa.
Kehidupan normal berjalan sampai memasuki awal 2020 hingga akhir Februari 2020. Saat itu, pemerintah mulai mengambil ancang-ancang untuk mencegah penyebaran virus ini di Indonesia dengan membatasi penerbangan ke luar negeri maupun tamu dari luar negeri. Namun usaha tersebut nampaknya disepelekan hingga akhirnya kendor dan Bandara maupun jalur perbatasan tetap dibiarkan tanpa penjagaan.
Kondisi mulai dibuat geger ketika awal Maret 2020, Presiden mengumukan adanya kasus positif di Indonesia sebanyak 2 orang. Indonesia mulai panik namun tak berusaha untuk memghindar atau mencegah. Keadaan bertambah parah ketika virus tersebut mulai menyebar di Ibu Kota bahkan ke berbagai provinsi di Indonesia. Keadaan ini berdampak pada aktivitas masyarakat. Keadaan tak lagi normal, bahkan sekolah dan beberapa fasilitas umum ditutup.
-Semata Wayang-
No comments:
Post a Comment