Teman Berlari
Oleh Semata Wayang
Ia datang tanpa kupinta
Mengikut langkah sejak malam itu
Aku kamu saling menyapa hingga menjadi kita Maka dua pun lebur jadi satu
Hati siapa yang tak terbuai,
jika manis bibir menjanjikan gula tuk dituai
Jiwa mana yang tak terpikat, jika laku lembut berhasil memikat
Waktu memang tak pernah luruh,
Namun usikan rasa kadang datang merusuh
Ia tak sanggup lagi untuk luluh
Hingga kurelakan rohnya terbang menyeluruh
Yang awalnya asing tetap kembali asing
Bertekad tinggal nyatanya meninggalkan sendiri Tenang saja aku tak merasa terasing
Karena kupunya bayangan diri
Dia setia menemani meski semua menyingkir pergi
Makassar, 2 Februari 2019
No comments:
Post a Comment