Drama memilih jurusan ketika akan lanjut kuliah belum berakhir. Memilih kampus tempat kuliah pun sempat menjadi perdebatan antara aku dan mama. Beliau menyarankan, lebih tepatnya mengharuskan aku untuk memilih Kampus VI UNM di Watampone, sedangkan aku ingin sekali kuliah di Makassar waktu itu. Hal ini menjadi momok lagi bagiku, karena aku tidak mau tinggal di Bone, maunya tinggal di Makassar. Ada beberapa alasan bagiku yang saat itu masih sangat egois diantaranya, semua teman akrabku kuliahnya yah di Makassar, sedangkan aku kok malah ke Bone. Kedua, bagiku Makassar adalah kota besar sehingga akan banyak hal-hal baru dan kesenangan lainnya yang kutemui disana, sedangkan di Bone hanya Kabupaten (pikiranku saat itu). Ketiga, menurutku kuliah di Makassar lebih bergensi daripada di Bone.
Namun, pendapat mamaku justru jauh berbeda. Menurutnya, kuliah di Bone lebih mudah untuk memantau keadaanku karena jarakanya lebih dekat. Kedua kualitas pendidikan di Makassar dan di Bone sama, karena merupakan cabang dari UNM juga. Ketiga di Bone lebih aman. Mau tidak mau akhirnya aku pun kalah. Takdir menuntunku untuk melangkahkan kaki ke Watampone. Sebuah kabupaten yang pada nyatanya mampu memberi kenyamanan pada saat itu.
_Semata Wayang_
No comments:
Post a Comment